Success Story SNBP 2023 Siswa-Siswi MAN 1 Kota Kediri

Mimpi
Perjuangan
Doa

Putri Zahra Sufi Maharani
12 MIPA 4
S1-Kebidanan UNAIR

Halooo
Namaku Putri Zahra Sufi Maharani aku dulu alumni 12 MIPA 4 MAN 1 Kota Kediri. Disini aku mau sedikit cerita tentang gimana perjuanganku selama sekolah dan alhamdulillah sekarang sudah di terima di UNAIR prodi S1-Kebidanan.

Dulu aku awal sekolah di MAN 1 Kota Kediri sudah mempunyai plan untuk bisa lanjut ke UNAIR yang aku kira cuma mimpi. Langkah yang aku persiapin pertama aku sering mengikuti event-event olimpiade biologi baik offline ataupun online baik mewakili madrasah ataupun lomba secara pribadi, dan dari beberapa lomba itu alhamdulillah mendapatkan juara, sampai kelas 12 ini pun saya masih ikut beberapa olimpiade. Tapi ceritaku tidak semulus itu aku sempat tidak diizinkan ortu buat keluar kediri akhirnya dulu kls 11 aku mutusin buat kuliah di polkesma cabang kediri aku juga sudah daftar disana dan alhamdulillah keterima. Tapi setelah beberapa saat ortu ku tiba” mengizinkan aku buat ke UNAIR setelah eligible keluar coba bicara lagi sama ortu akhirnya diperbolehkan. Dan saya mendaftar di UNAIR dan alhamdulillah saya bisa ketrima, sangat tidak nyangka sekali tapi ini nyata.

Untuk adik adik kelas 11 sekarang semangat yukkk di tunggu jadi Ksatria Airlangga! Dan yang terakhir saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada MAN 1 Kota Kediri sudah memberikan tempat dan wadah buat saya mencetak prestasi dan juga didikan dari bapak/ibu guru yang sangat sabar menghadapi kami semua. Sekian itu tadi sedikit cerita perjalanan saya😊🙏🏻

Team Solid “Panca Brave”
Perjuangan
Doa

Muhammad Rizky Ramadhan
12 MIPA 2

S1-Teknik Komputer UB

Namaku Rizky, aku merupakan alumni MAN 1 Kota Kediri. Sudah 3 tahun berlalu aku bersekolah di madrasah ini, 3 tahun bukanlah waktu yang singkat, banyak sekali momen momen yang telah terjadi di kehidupanku. Perjuangan serta susah senang telah berlalu dengan begitu cepat, berawal dari sebuah organisasi dan ekstrakurikuler robotik yang menciptakan pertemanan luas serta ilmu-ilmu lainnya yang bermanfaat. Disana juga membuatku memiliki team yang selalu solid, dan menyemangatiku dalam keadaan apapun, kami menamainya “panca brave”.

Team ini awalnya cuma sekedar sekumpulan anak yang dikumpulkan guruku untuk mengikuti lomba robotik, namun waktu demi waktu solidaritas serta kekeluargaaan mulai terbentuk dalam team ini. Tantangan demi tantangan telah banyak kami lalui bersama sehingga mengukir banyak prestasi-prestasi yang telah kami raih. Disitulah aku menemukan minat bakat, serta tujuanku yang akan ku raih untuk masa depan,yes.. Teknik Komputer lah pilihanku, alhamdulillah. Dengan doa dan support orang tua serta prestasi yang diraih bersama membuat saya diterima di perguruan tinggi yang saya inginkan.

Tidak Takut Gagal
Doa
Guru Inspiratif

Meylita Nur Cahya Ningrum
12 IPA 3

S1-Desain Komunikasi Visual ITS

Hahaha… Lucunya alur cerita kehidupanku bisa masuk ITS jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang benar-benar diluar ekspetasiku ataupun teman-temanku. Aku Meylita Nur Cahya Ningrum, seorang siswa biasa dikelas yang tidak pernah berfikir bisa masuk ITS karena tidak percaya diri dengan nilai rapot sendiri. Namun, sebuah rasa nekat sangat dominan dan kesukaanku dalam menggambar menjadi faktor utama berani mendaftar SNBP ke ITS. Keberanian ini membuatku tidak terlalu berharap lebih bisa diterima disana. Tapi, siapa sangka berkat kenekatanku tadi membawaku meneruskan pendidikan melalui jalan yang mudah.

Yeah… Semua ini tidak luput dari do’a orang tua terutama seorang ibu yang sebenarnya beliau masih khawatir dengan anaknya yang harus hidup mandiri di kota orang. Tetapi, karena kenekatanku itulah yang mengharuskanku membujuk rayu beliau agar percaya bahwa anaknya bisa hidup mandiri.

Disamping doa orang tua, ada seseorang yang membuat peluangku masuk ITS lebih mudah, yaitu Pak Ali Sahbana selaku pembinaku di ekskul Robotik dan juga sebagai guruku informatika. Beliau sangat berjasa bagi perjalananku bisa masuk ITS. Beliau sangat membantuku untuk meraih prestasi juara di bidang Robotik. Selain itu beliau juga alumni ITS yang menjadi motivasiku meneruskan disana juga. Mungkin itu saja cerita singkatku yang tidak menarik ini, namun bisa kalian jadikan motivasi agar bisa melawan rasa takutmu. Intinya jangan takut mencoba selagi jalan masih panjang, apapun hasilnya jadikan patokan untukmu agar kamu bisa lebih dari itu nanti.

Hormati Guru
Ingat Kewajiban
Doa

Muhammad Bintang Maghribi
12 MIPA 1
D4 Teknik Perpipaan PPNS

Sebenarnya saya nggak pinter dan nggak punya prestasi. Saya Bintang, itu nama, bukan istilah untuk membuat saya terlihat unggul. Setiap hari hanya menjalani hari-hari biasa sekolah di MAN 1 Kota Kediri. Kalau kalian nggak terlalu pinter dalam akademik, aku kasih tau ya, kuncinya adalah selalu menghormati guru dan rajin mengumpulkan tugas, ngopi boleh lupa kewajiban jangan. Setelah pulang sekolah, saya kumpul dengan teman-teman, ngopi sembari membahas masa depan, memperbanyak relasi.

Sekolah santai gini tahu-tahu masuk eligible, gas-lah kita daftar SNBP. Modal Percaya Diri dan doa restu dari orang tua, Alhamdulilah saya diterima di pilihan pertama saya, yaitu di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya jurusan Teknik Perpipaan. Jadi santai nggak mikir cari perguruan tinggi lagi. Semua itu berkat perjuangan dan dukungan orang disekitar saya yang selalu memberikan dorongan untuk menjadi baik dan lebih baik.

Perjuangan
Bakat
Doa

Allya Shibaa Azzahra
12 IPS 3
D4-Komunikasi Digital & Media IPB

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada keluarga, bapak dan ibu guru MAN 1 KOTA KEDIRI, serta teman-teman yang selalu mendukung saya.

Semua berawal dari saya Allya Shibaa Azzahra mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu siswa eligible. Dimana banyak orang mengatakan jika menjadi salah satu siswa eligible merupakan “golden ticket” masuk ke PTN yg kita inginkan. Dengan kesempatan itu saya memilih untuk mendaftar ke universitas favorit yaitu IPB dan memilih jurusan komunikasi digital dan media(D4). Saya hanya memilih satu jurusan dan satu PTN favorit tersebut karena hanya jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat saya. Tiba lah hari dimana pengumuman itu akan diumumkan, tepat pada pukul 16.00 saya membuka pengumuman melalui web yang telah ditentukan, setelah saya memasukan nomer perserta dan tanggal lahir, sebuah “plot twist🥺” saya dinyatakan lulus seleksi SNBP di IPB dengan jurusan komunikasi digital dan media(D4). Seketika saya menangis dan memeluk nenek saya karena pada saat itu nenek yang berada di sebelah saya. Saat itu pun saya langsung memberi kabar bahagia ini kepada keluarga melalui WhatsApp.

Terimakasih bapak/ibu guru atas ilmunya, semoga kedepan semakin banyak yg lolos jalur SNBP, sukses selalu MAN 1 Kota Kediri, Aamiin

Mimpi
Keyakinan
Doa

Reza Dwi Rahayu
12 MIPA 2
S1-Matematika ITS

Bisa diterima di sana adalah sebuah plot twist yang sangat mengharukan menurutku. Aku yang mulanya ragu akan meneruskan langkah ke sana apa tidak, menjadi yakin karena hadirnya ‘sebuah mimpi’. Dia yang bahkan tidak pernah ku gantungkan namanya di langit, kini menjadi salah satu topik cerita kepada Sang Pencipta.

Dulu aku bahkan tidak berencana masuk PTN. Baru awal-awal semester enam, aku baru memertimbangkannya. Ambisiku terhadap ‘hitung-hitungan’ membawaku untuk memilihnya secara spontan. “Aku mau ke sana aja.” jawabku dengan yakin pada mereka yang bertanya ke mana tujuanku. Akupun tidak berharap lebih. Aku sudah berusaha dua setengah tahun dan tinggal tawakal terhadap hasilnya. Pikirku kala itu. Untuk pengalihan, aku memilih fokus mempersiapkan tes.

Dan, terimakasih kepada orang sekitar yang terus mendukungku, khususnya kedua orang tua, teman-teman, dan segenap warga MAN 1 KOTA KEDIRI. Terimakasih, karena kalian, aku, Reza Dwi Rahayu, si siswi yang biasa saja ini, bisa menapaki Tanah Pahlawan dan menjadi salah satu pejuang pendidikan di sana.

Sepertinya begitu saja. Intinya yakin saja dulu. Semoga bisa memotivasi buat semua.

Doakan aku ya. Sampai jumpa di Departemen Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, manteman!

Disiplin
Perjuangan
Doa

Cahya Tirta Winata
12 Agama
S1-Pendidikan Bahasa Inggris UINSA

Halo, di sini saya akan membagikan sedikit cerita mengenai perjuangan meraih perguruan tinggi negeri. Sebelum itu mungkin saya awali terlebih dahulu dengan perkenalan dan biografi singkat diri saya. Perkenalkan nama saya Cahya Tirta Winata, kelahiran Kota Kediri, dan merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara. Saya hidup dalam keluarga yang sederhana dan didikan yang keras untuk bisa hidup mandiri.

Kisah ini bermula ketika saya baru memasuki sekolah menengah atas. Pada waktu itu seluruh dunia sedang dilanda oleh virus yang bisa disebut (Covid 19) dan seluruh sekolah diharuskan untuk mengikuti pembelajaran via online, dikarenakan hal itu saya jadi kurang bisa memahami pembelajaran yang disampaikan oleh pengajar dan saya tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman baru. Oh… iya ngomong-ngomong saya masuk di jurusan agama karena faktor ikut alur ya hehehe. Setelah beberapa bulan menjalani pelajaran tersebut saya merasa bosan dan waktu saya terbuang banyak untuk tidur sampai-sampai berat badan saya melunjak drastis, dan akhirnya saya memutuskan untuk berolahraga di fitnes terdekat dari rumah saya.

Singkat cerita saya naik ke kelas 11 dan sekolah sudah membolehkan untuk pembelajaran secara offline dan akhirnya saya sudah bisa berinteraksi dengan teman-teman secara langsung. Pada waktu itu berat badan saya berubah secara drastis yang awalnya berat badan saya 86 KG menjadi 70 KG. Setelah naik ke kelas 12 saya baru mendapatkan informasi seputar seleksi dan informasi perguruan tinggi negeri di penghujung masa sekolah menengah atas, pada bulan februari muncul lah pengumuman siswa-siswa yang memenuhi syarat untuk mendaftar perguruan tinggi negeri melalui jalur yang telah diinformasikan oleh guru. Singkat waktu nama saya telah terdaftar di Eligible(SNBP) dan saya ditanya apakah saya mau mengambil Eligible tersebut dan saya bilang mau.

Singkat waktu setelah wisuda sekolah saya diterima di Eligible tab yaitu lebih tepatnya di UINSA. Saat diterima, saya baru memberi tahu kepada orang tua dan orang terdekat saya, dan tentu saja mereka terkejut melihatnya karena masih tidak percaya. Alhamdulillah orang tua saya bangga dan bersyukur sedangkan orang terdekat saya masih tidak bisa berkata apapun.